Kabupaten Bandung merupakan salah satu kota yang angka kematian ibu dan bayi tinggi. Sebagaimana data terkini yang didapat dari Dinas Kabupaten Bandung, bahwa di tahun 2019 terdapat 217 kasus kematian pada bayi dengan kematian tertinggi diakibatkan karena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 43. Jumlah kematian balita sebanyak 38 kasus dan 40 kasus kematian ibu dengan perbandingan 67.767 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu tertinggi dikarenakan pendarahan.
Banyak faktor yang melatarbalakangi tingginya angka kematian ibu dan bayi. Di antaranya yaitu kondisi ekonomi keluarga yang berdampak tidak dapat menmenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan di masa kehamilan. Dampak lainnya yaitu tidak dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai. Selanjutnya yaitu kurangnya informasi terkait resiko kehamilan. Untuk menurunkan tingginya AKB dan AKI tersebut diperlukan adanya langkah dan upaya yang serius.
Adalah SIMBAD, forum belajar yang fokus pada tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bandung. SIMBAD sendiri dibentuk oleh Sapa, atas dukungan program Madani. di dalamnya terdiri dari beberapa OMS yang fokus pada isu remaja, perempuan dan anak, kesehatan dan disabilitas. Selain itu, terdapat juga keikutsertaan ormas keagamaan.
Sebagai forum belajar yang merasa resah dengan keadaan, SIMBAD dan Sapa melakukan terobosan membuat Policy Brief dengan tema Strategi Eliminasi Stunting dan Kematian Ibu, Bayi Baru Lahir dan Balita di Kabupaten Bandung. Pembuatannya dimulai dengan cara mengumpulkan data dan menganalisis latar belakang sosialnya.
Di antaranya Angka AKI dan AKB yang tinggi, menurunnya kualitas layanan saat pandemi dan KIBBLA (Kesehatan Ibu Bayi dan Bayi baru Lahir) belum menjadi prioritas di pemerintahan tingkat Desa. Selanjutnya, menyusun rencana kebijakan yang sesuai dengan data yang ada, yaitu menyampaikan secara spesifik aturan mengenai KIBBLA dalam Perbup dan memasukkan KIBBLA ke dalam APBDes.
Dokumen yang telah disusun dan disampaikan secara langsung pada OPD dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung di Soreang, Kabupaten Bandung (13/1/2022) . Harapannya, dapat diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung.
Kehadiran Policy Brief disambut baik oleh Bapak Syahrul Gunawan, Wakil Bupati Kabupaten Bandung dan memberikan apresiasi pada persatuan OMS, yang saling bahu-membahu dengan pemerintah untuk masyarakat, sebagai bentuk pentahelix. Beliau juga berharap, kedepannya terdapat banyak forum yang sama dengan SIMBAD dengan isu yang lain.
Saat penyampaian Policy Brief berlangsung, sambutan baik juga datang dari OPD, yang menyampaikan bahwa kesehatan ibu dan bayi baru lahir harus ditunjang oleh kebijakan yang dimulai dari tingkat kabupaten, misalnya Perbup. Sehingga pemerintah desa dapat mengimplementasikan berdasarkan mengacu pada Perbup tersebut.
Sambutan-sambutan baik tersebut merupakan secercah harapan bagi SIMBAD untuk terus menyuarakan isu KIBBLA, menggandeng serta memperkuat ikatan dengan pemerintah dan mengajak masyarakat luas untuk maju bersama. Sehingga dapat dengan mudah tercapainya tujuan Kabupaten Bandung yang sejahtera.* (Vini Zulva)