Program Kerja
PROGRAM/ AKTIVITAS
⦁ Penguatan Komunitas dan Pendampingan Kasus Berbasis Komunitas
Penguatan Komunitas adalah bentuk program dan kegiatan yang ditujukan untuk membangun dan menguatkan kelompok-kelompok perempuan sehingga mereka mampu mengorganisir diri, memobilisasi dukungan dan mampu memperjuangkan hak dan kepentingannya.
Dalam program ini, Sapa Institut memfokuskan pada pembentukan dan pengembangan Komunitas Bale Istri, Bale Laki – laki dan Bale Remaja sebagai Pusat Layanan Komunitas (PLK) yang memiliki fungsi sebagai pusat pendidikan, informasi dan komunikasi serta pendampingan kasus/korban khususnya di tingkat lokal pedesaan.
Pengembangan kapasitas warga (perempuan) dan penguatan pengembangan bale istri serta peningkatan pengetahuan dan kapasitas para pendamping Bale Istri dan Bale Bemaja melalui pendidikan dan pelatihan tentang berbagai hal yang terkait dengan isu perempuan merupakan strategi utama yang dibangun sehingga mereka mampu memahami permasalahannya, saling berbagi pengetahuan dan pendapatnya serta melakukan aksi – aksi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pendampingan kasus berbasis komunitas merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memberikan layanan dan dukungan bagi perempuan korban kekerasan. Strategi pendampingan kasus ini dilakukan melalui 2 cara, yaitu, pertama, Pendampingan Kasus Berbasis Komunitas dimana Bale istri sebagai Pusat Layanan Komunitas melakukan kerja- kerja pencegahan, penanganan dan pemulihan korban kekerasan, dengan fokus pada level komunitas. Kedua, Pendampingan Kasus kekerasan yang dilakukan langsung oleh sapa Institut terutama yang datang dari luar komunitas dampingan. Dalam konteks ini, Sapa Institut memberikan layanan pendampingan dan pemulihan korban kekerasan secara medis, psikologis dan hukum.
⦁ Kampanye dan advokasi
Kampanye dan Advokasi adalah berbagai bentuk program dan kegiatan yang ditujukan untuk mendorong terwujudnya perubahan kebijakan yang berperspektif adil gender dan membela hak-hak perempuan. Kegiatan ini dilakukan melalui Diskusi Publik, Audiensi/hearing dengan Eksekutif dan Legislatif, rountable discussion, kampanye media, advokasi dan pengawalan kebijakan dan membangun kemitraan dengan Pemerintah Daerah serta konsolidasi jaringan kerja dengan gerakan perempuan dan gerakan sosial untuk hak azasi perempuan di Jawa Barat dan nasional untuk penguatan isu perempuan.
Dalam advokasi kebijakan, Bale Istri terlibat secara aktif dari mulai mengkonsolidasikan isu di wilayahnya masing-masing, mengorganisir dan memobilisasi dukungan untuk penguatan komunitasnya dan untuk disampaikan kepada para pembuat kebijakan sebagai bahan pertimbangan bagi perbaikan pemenuhan hak dan kepentingan perempuan.
⦁ Pengembangan Resource Center
Pengembangan Resource Center merupakan pengembangan pusat kajian, data dan informasi bagi gerakakan perempuan di Jawa Barat. Sebagai Resource Center, Sapa Institut melakukan riset-riset/studi tentang isu-isu perempuan dan memiliki database untuk pengembangan pengetahuan dan pengalaman gerakan perempuan di Jawa Barat. Dalam pengembangan Resource Center, Sapa Institut juga memproduksi kajian-kajian tentang isu KTPA berdasarkan pembelajaran organisasi yang dipublikasikan dalam bentuk buku, film, jurnal, buletin, buku saku dan dikemas melalui media informasi yang kreatif melalui website dan media sosial organisasi. Publikasi yang dilakukan agar hasil riset/studi bisa dibaca dan menjadi rujukan informasi-pengetahuan bagi bagi khalayak luas
⦁ Membangun kemandirian organisasi melalui penggalangan kerjasama dan pengembangan usaha berbasis potensi dan sumberdaya lokal.
Kemandirian Organisasi menjadi isu strategis yang dapat memastikan sustainabilitas lembaga dalam menjalankan peran dan fungsinya. Oleh karena itu, Sapa Institut berinisiatif mengembangkan berbagai kegiatan/program yang akan berkontribusi dalam menciptakan kemandirian lembaga.
Kegiatan ini ditekankan pada pengembangan usaha lembaga, pengembangan potensi dan sumberdaya lokal di Kabupaten Bandung diantaranya melalui pengembangan pertanian organik secara terpadu, pengembangan Biogas komunitas serta pengembangan Koperasi Komunitas.***