Sapa Institute melalui program Madani kembali melakukan peningkatan kapasitas anggota forum belajar SIMBAD (Simpul Belajar Madani) dengan melakukan sosialisasi penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur), bertempat di PCNU Ciparay, Kabupaten Bandung (30/05/2022).
Sebagai lembaga yang fokus di pemberdayaan perempuan, maka penguatan kapasitas yang dilakukan oleh Sapa Institute ialah manajerial lembaga yang terintegrasi dengan GESI (Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial).
GESI merupakan cara pandang dalam menunjang kesetaraan gender sebagaimana amanat yang terkandung dalam CEDAW (Committee on the Elimination of Discrimination Against Women). Selain itu, GESI juga mendukung kaum rentan yang seringkali mendapatkan tindakan diskriminatif. Sehingga, harapan dari adanya kegiatan ini ialah lembaga yang tergabung dalam forum SIMBAD dapat membangun ruang yang ramah terhadap perempuan dan kaum rentan lainnya.
Kelompok yang seringkali mendapatkan tindakan diskriminatif di masyarakat dan lembaga ialah orang dengan disabilitas saat dihadapkan pada aturan rekrutmen anggota. Didin Syarifudin, dari Sapa Institute mengatakan bahwa disabilitas merupakan keterbatasan fisik dan mental. Namun seringkali setiap lembaga menyantumkan poin harus sehat jasmani dan rohani. “Artinya, lembaga-lembaga tersebut tidak mengakomodir orang dengan disabilitas,” ungkapnya.
Untuk itu, SOP sebagai aturan teknis lembaga sangat perlu diintegrasikan dengan GESI. Keberadaanya menjadi panduan tata pelaksanaan tugas serta tanggung jawab dalam menciptakan lembaga yang ramah terhadap disabilitas.*** (Vini Zulva)